Hmm sebagian dari kamu mungkin sudah mengenal atau pernah mendengar kata Ta'aruf, di dalam Islam sendir ta'aruf diartikan sebagai mengenal, dalam artian kita disuruh untuk saling mengenal kepada orang lain, ga cuma di lingkungan sekitar jah tapi juga kepada semua terlebih lagi dengan saudara muslim. Dalam surat cinta-Nya, Allah menganjurkan kita untuk saling ta'aruf dan bagi kalian yang sudah menikah pasti sudah tau dengan ayat populer yang di tempatin di undangan walimah. Yupz bener banget, surat Al-Hujuraat ayat 13, kurang lebih begini arti ayatnya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". Mungkin sedikit pengertian ta'aruf tadi membuka sedikit wawasan kalian dan untuk lebih jelas lagi disini ada beberapa pengertian yang lebih mendalam tentang definisi dari Ta'aruf itu sendiri, to the point jah langsung check it out ...
Ta'aruf adalah kegiatan silaturahmi, pada masa kini kita bilang berkenalan, bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Ta'aruf bisa juga di lakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah-ta'aruf dengan mempertemukan yang hendak di jodohkan dengan maksud agar saling mengenal.
Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta'aruf secara syar'i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan hakiki antara ta'aruf dengan pacaran adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Ta'aruf jelas sekali tujuannya adalah untuk mengetahui kriteria calon pasangan.
Proses Ta'aruf
Dalam upaya ta'aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan oleh berdua saja, harus ada yang mendampingi dan yang paling utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta'aruf bukanlah bermesraan berdua tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua. Ta'aruf adalah proses saling kenal mengenal pra nikah dengan dilandasi ketentuan syar'i.
Tujuan Ta'aruf
Ta'aruf adalah media syar`i yang
dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang
dijadikan pengenalan tak hanya terkait dengan data global, melainkan juga
termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting, misalnya
masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya
dengan cara yang saksama, bukan cuma sekadar curi-curi pandang atau melihat
fotonya. Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon
istrinya secara langsung, bukan melalui media foto, lukisan, atau video. Karena
pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat.
Manfaat Ta'aruf
Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap,
perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus
dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus
ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton,
boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan taaruf.
Janganlah ta`aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath
antara pasangan yang belum jadi suami-istri ini.
Nah itu beberapa dari pengertian tentang ta'aruf secara garis besarnya.
Siap Ta’aruf, Siap Nikah
Ga
cuma nikah aja yg butuh persiapan, ternyata ta’ruf pun juga butuh. Beberapa hal
yang perlu kamu persiapkan diantaranya :
Mental
Usia
ga ngejamin kesiapan orang tuk menikah. Ketika kamu memutuskan ta’aruf dengan
seseorang kamu harus siap dengan konsekuensi yaitu “Menikah”. Buang jauh-jauh perasaan belum bisa menjalani kehidupan pernikahan, coz semua itu hanya godaan
syaitan. Mulailah dari sekarang mempersiapkan diri. Inga-Inga rasul pernah
bersabda ”Bukan termasuk golonganku orang yang tidak mau menikah”. Sebagian
temen yg saya tanya, blm mau menikah karena masih banyak cita-citanya yg belum
kesampaian, mulai dari mau lanjutin kuliah, kejar karir, sampai nunggu kakaknya
nikah duluan, wahh repot deh klo begini,
padahalkan kuliah pun masih bisa di lanjutkan walaupun kamu telah menikah yang
penting kamu bisa memanaje dan mengkomunikasikannya dengan pasangan kamu.
Mungkin saja suami/istrimu malah bisa manjadi partner dalam meraih cita-cita.
Finansial
Wuuiih
sabar, ga usah
mengkerutkan dahi gtu donk. Mau ga mau kita memang harus mempersiapkan point
ini sedini mungkin. Tips buat kamu-kamu yang susah banget nabung, coba ubah
manajeman keuangan yang selama ini kamu jalankan, mulai saat ini sisihkan
sebagian gaji kamu setelah menerimanya, ini penting banget tuk menghindari pola
kamu-kamu yang konsumtif, klo perlu beli sebuah celengan and masukin dech segera
ketika penghasilan kamu terima atau bisa juga pake cara saya, buka rekening di
bank yang paling sedikit /susah dicari ATM nya, kemudian setorkan uangnya
sesegera mungkin.
Ilmu
Ini
yang ga kalah penting, mulai saat ini kamu musti bekalin diri dengan yang
namanya ilmu rumah tangga? ehm..ehm…!! Memang apa sich…!! banyak banget tuch
mulai dari kewajiban suami-istri, hukum pernikahan sampai gimana cara mendidik
anak. banyakkan makanya hayuuh atuh
mulai sekarang belajar and banyak baca buku ttg pernikahan, ingat bukan buku yang
membahas indahnya pernikahan lhoo yaa..jangan salah…!! setalah kamu
mengetahuinya jangan lupa tuk diamalkan, memang berat sich, tapi berusahalah!
Chayo…!!
Keluarga
Besar
Khusus
buat akhwatnya, poin ini perlu di perhatikan. Karena masa ta’aruf yang singkat
ada baiknya klo kmu mulai memperbincangkan hal ini dengan orang tua, coz banyak
ditemui juga justru si akhwat baru memberitahukan ke orang tua rencana
walimahnya di beberapa bulan kedepan. Nah lhoo shock ga tuch orang tua setelah
tau, bisa juga malah
justru orang tuamu akan menolak itu semua. Coba dech dikomunikasikan misalkan
“Ma, karena ade (sebutan anak) ga pacaran, jadi nanti mama jangan kaget ya klo
tiba-tiba ada yang datang melamar…” or “Ma, klo ade nikah, ade maunya konsep
pernikahannya begini, begini and begini…” kurang lebih gtu dech.
Perantara
Ta’aruf
Siapa
aja sich yang bisa menjadi perantara kita dalam berta’aruf…? Pertama adalah
ortu kemudian temen, Murrabi/ahnya.
Kriteria
klo
yang ini sich bisa segambreng tuk dijabarin, tapi saya ga akan membahas panjang lebar mengenai ini. Intinya sich seleksi kembali
kriteria tersebut apakah masih bisa dikompromikan, kayak musti putih, dari suku
tertentu or chubby itu mah dikompromikan aja dehh. OK, tooh yang paling
pentingkan pemahaman tentang agamanya. Untuk panduan buat kamu dalam menentukan
kriteria tersebut, kamu bisa mulai mengumpulkan kriteria tersebut dari temen-temen terdekatmu, bisa itu sifatnya, kebiasaan maupun hobinya yang kamu anggap punya
nilai lebih.
Pertanyaan
yang sering ditanyakan ketika ta’aruf
1.
Tujuan menikah, coba pikirkan kira-kira apa jawaban kamu atas pertanyaan tersebut.
2.
Pemahaman tentang agama/Tsaqofah Islamiyah,
3.
Pengenalan terhadap Allah, Rasulallah &Al Quran
4.
Masa-masa sulit & cara menyikapinya
5.
Bagaimana sikapnya jika tidak suka terhadap sesuatu
6.
Tugas suami/istri
7.
Jika istri bekerja mana yang lebih penting
8.
Cara mengelola keuangan (pertanyaan buat akhwat)
9. Semangat meraih maisyah (pertanyaan buat
ikhwan)
Nah cuma segini yang bisa saya kasih pada kalian slebihnya bisa kalian cari-cari lagi atau tanya pada murrabi-murrabiahnya ^_^
0 komentar:
Posting Komentar