Selasa, 27 November 2012 0 komentar
Untuk menyamarkan profesinya sebagai mahasiswi yang berprofesi sebagai pelacur atau sering disebut 'ayam kampus', beberapa mahasiswi di kota Malang ada yang mengenakan kerudung plus busana tertutup. Trik tersebut digunakan DY dan SF.

"Cara pakai busana muslim atau pakai kerudung sudah biasa dilakukan. Karena kalau di Malang, kabar adanya 'ayam kampus' itu sudah menjadi rahasia umum. Untuk menutupi image negatif itu, harus pakai jilbab," aku DY.

"Jika pakai jilbab, di kalangan mahasiswa sendiri, tergolong bukan 'ayam kampus'. Umumnya, yang diketahui para mahasisiwa dan mahasiswi, 'ayam kampus' itu tidak menggunakan jilbab," nilai DY.

Ia mengatakan, kerudung dipakai saat hanya pergi ke kampus. Di luar kampus, DY mengenakan pakaian biasa. "Kalau ke pelanggan, malah jarang yang mau pakai jilbab. Karena mayoritas pemesannya, tidak suka. Ada juga yang cari berjilbab, tetapi jarang," kata perempuan berkulit putih itu.

Hal yang sama juga diakui SF saat ditemui di rumah kontrakannya di wilayah Dinoyo, Kota Malang. "Hanya saat akan ke kampus pakai jilbab karena pergaulan saya di kampus seperti biasa. Harus tidak ada yang tahu profesi saya, kecuali teman seprofesi," akunya.

Sementara itu, DY dan SF mengaku, setelah keduanya lulus menjadi sarjana, mereka akan meninggalkan profesi 'ayam kampus'. "Setelah sarjana, profesi ini akan dibuang. Akan menata keluarga yang baik. Makanya, saya menjalin hubungan baik dengan pacar saat ini," ujar DY.

Menjajakan diri kepada pria hidung belang, kata DY, bukan kehendak nurani, tetapi hanya nafsu semata.

"Hanya karena jalan pengobat stres, frustasi akibat tak dipedulikan orang tua," keluhnya. Kebanyakan "ayam kampus", nilai DY, juga tergiur dengan pola hidup mewah, glamor, dan serba instan.

"Kalau tak kunjung sadar, kuliahnya amburadul, dan bisa memutuskan jadi PSK di lokalisasi. Semoga tidak sampai demikian," katanya sembari merundukkan kepala.

Sebelumnya, diberitakan, mahasiswi yang nyambi menjadi "ayam kampus" juga mengaku kerap melayani beberapa dosen yang mengajarnya di kampus. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan nilai bagus walau sering tidak masuk kuliah dan tidak maksimal mengerjakan tugas mata kuliahnya.

"Mengajak kencan dosen yang ngajar lebih efektif, tetapi tidak semua dosen diajak dan mau diajak," tutur SF. Sementara langganan tetap para "ayam kampus" ini kebanyakan berasal dari kalangan pengusaha dan pejabat.
Namun, untuk pejabat, menurut pengakuan DY, kebanyakan dari luar Malang. Selain itu, ada juga "ayam kampus" yang melayani pemain bola di klub Liga Indonesia. Rata-rata mereka adalah pemain asing. Sumber http://www.slidegossip.com/2012/11/saat-kuliah-para-pelacur-ini-banyak.html

Patut di jadikan sebuah pelajaran dalam kehati-hatian bahwa image seseorang tidak hanya di nilai dari penampilannya semata saja tetapi harus di telisik lebih dalam lagi. Dalam Islam pun sudah di jelaskan "Bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman  tetapi di sore hari telah menjadi kafir dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir" (HR. Muslim: Kitabul Iman no. 269)


2 komentar

Meredam Rasa Tersinggung


Saudaraku, salah satu hal yang sering membuat energi terkuras adalah timbulnya rasa ketersingungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidak tahanan kita terhadap sikap orang lain. Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya amal kita, efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, sholeh, merasa tampan dan merasa sukses. Maka bila ada yang menilai kurang sedikit saja maka akan langsung tersinggung. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proposional menilai diri. Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam rasa tersinggung.

1. Belajar melupakan.
Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita, jika kita seorang kepala sekolah maka lupakanlah jabatan itu, jika kita seorang pemimpin maka lupakanlah hal itu dan seterusnya. Anggap semuanya ini amanah agar tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa bahwa kita hanya hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali ilmu yang dipercikkan kepada kita. Dengan sikap seperti ini kita akan lebih ringan.Semakin ingin dihargai, dipuji, dihormati,kita kian sering sakit hati.

2. Melihat apapun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika menyikapinya dengan tepat.
Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apapun perkataan dan perbuatan orang lain kepada kita tentu atas izin Allah, anggaplah ini episode yang harus kita jalani untuk menguji keimanan kita. ”Dan sungguh akan Kami beri cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan innalillahi wainna ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan dan kesempurnaan dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. “(QS : Albaqoroh : 155-157)

3. Berempati. 
Cari seribu satu alasan untuk bisa memahami orang lain, namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

4. Jadikan hinaan sebagai ladang peningkatan kualitas diri dan kesempatan untuk mengamalkan sifat mulia, yakni memafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan. (KH. Abdullah Gymnastiar) 

Senin, 26 November 2012 0 komentar

7 Amalan Pembuka Pintu Rezeki


Setiap orang pasti mendambakan rezeki yang halal, baik, berkah, dan melimpah. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Untuk mendapatkannya, selain dengan bekerja keras secara ikhlas, tuntas dan cerdas, seseorang harus mengetahui amalan-amalan apa saja yang dapat memperlancar turunnya rezeki.

1.Bertaubat dan memperbanyak istighfar.“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh:10 – 12). “Barangsiapa yang sering membaca istighfar, niscaya Allah akan menghilangkan segala kegundahan dan kesusahannya, serta dikaruniakan rezeki yang tidak diduganya.”(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

2. Bertakwa,yakni menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya...“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”.(QS.Ath-Thalaq:2-3). “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96) Menurut Ibnu Abbas maknanya adalah, Allah pasti akan menambahkan kebajikan serta memudahkan rezeki bagi mereka dalam segala hal.

3.Tawakal,yakni menggantungkan hati kepada Allah semata.Tawakal adalah urusan hati sedangkan jasad ini berikhtiar dalam mencari nafkah. Allah berjanji bagi mereka yang bertawakal kepada-Nya bahwa Dia akan mencukupkan kebutuhan hidup mereka di dunia. “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3). “Kalau seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, maka kamu akan dlimpahkan rezeki sebagaimana burung-burung yang diberi rezeki. Mereka terbang di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad)

4.Memfokuskan hidup untuk ibadah,yakni menjalani hidup ini dengan niat ibadah. Bila kita mencari nafkah, niatkanlah untuk beribadah kepada Allah.Bila hidup kita tujukan dalam rangka beribadah kepada Allah, maka Allah telah berjanji untuk memberi kita kekayaan dan menjauhi kita dari kemiskinan.“Sesungguhnya Allah telah berfirman, ‘Hai Bani Adam, konsentrasikanlah dirimu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan kekayaan dan Aku penuhi tanganmu dengan rezeki! Hai Bani Adam, janganlah kamu menjauhi Aku! Karena jika kamu berusaha untuk menjauhi-Ku, niscaya Aku akan penuhi hatimu dengan kemiskinan dan Aku akan isi tanganmu dengan kesibukan.” (HR. Hakim)

5.Silaturrahim.“Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali silaturrahim.” (HR. Bukhari)
Imam Ibnu Abu Hamzah berkata, “Silaturahim itu dapat terjalin dengan adanya harta, atau menolong ketika dibutuhkan, mencegah dari bahaya, muka yang berseri-seri, dan dengan doa.” Itulah sarana silaturrahim yang hendaknya kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

6.Sedekah. “Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rizki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261)

7.Berpagi-pagi dalam mencari nafkah.Di waktu pagi kita temukan apa yang tidak ada di waktu lain, bahkan dalam kecerahan dan kesegaran udaranya. Allah menjadikan waktu ini sebagai berkah dalam rezeki.

0 komentar

Shohabatir Rosulillah, Umar bin Khatab pun Menangis



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pernahkah anda membaca dalam riwayat akan Umar bin Khatab menangis? Umar bin Khatab terkenal gagah perkasa sehingga disegani lawan maupun kawan. Bahkan konon, dalam satu riwayat, Nabi menyebutkan kalau Syeitan pun amat segan dengan Umar sehingga kalau Umar lewat di suatu jalan, maka Syeitan pun menghindar lewat jalan yang lain.

Terlepas dari kebenaran riwayat terakhir ini, yang jelas keperkasaan Umar sudah menjadi buah bibir di kalangan umat Islam. Karena itu kalau Umar sampai menangis tentulah itu menjadi peristiwa yang menakjubkan.

Mengapa "singa padang pasir" ini sampai menangis? Umar pernah meminta izin menemui rasulullah. Ia mendapatkan beliau sedang berbaring di atas tikar yang sangat kasar. Sebagian tubuh beliau berada di atas tanah. Beliau hanya berbantal pelepah kurma yang keras. Aku ucapkan salam kepadanya dan duduk di dekatnya. Aku tidak sanggup menahan tangisku.

Rasul yang mulia bertanya, "mengapa engkau menangis ya Umar?" Umar menjawab, "bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini telah menimbulkan bekas pada tubuh engkau, padahal Engkau ini Nabi Allah dan kekasih-Nya. Kekayaanmu hanya yang aku lihat sekarang ini. Sedangkan Kisra dan kaisar duduk di singgasana emas berbantalkan sutera".

Nabi berkata, "mereka telah menyegerakan kesenangannya sekarang juga; sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir. Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir. Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada musim panas. Ia berlindung sejenak di bawah pohon, kemudian berangkat dan meninggalkannya."

Indah nian perumpamaan Nabi akan hubungan beliau dengan dunia ini. Dunia ini hanyalah tempat pemberhentian sementara; tempat berteduh sejenak, untuk kemudian kita meneruskan perjalanan yang sesungguhnya.

Ketika anda pergi ke Belanda, biasanya pesawat akan transit di Singapura. Atau anda pulang dari Saudi Arabia, biasanya pesawat mampir sejenak di Abu Dhabi. Anggap saja tempat transit itu, yaitu Singapura dan Abu Dhabi merupakan dunia ini. Apakah ketika transit anda akan habiskan segala perbekalan anda ? Apakah anda akan selamanya tinggal di tempat transit itu ?

Ketika anda sibuk shopping ternyata pesawat telah memanggil anda untuk segera meneruskan perjalanan anda.

Ketika sedang terlena dan sibuk dengan dunia ini, tiba-tiba Allah memanggil anda pulang kembali ke sisi-Nya. Perbekalan anda sudah habis, tangan anda penuh dengan bungkusan dosa anda, lalu apa yang akan anda bawa nanti di padang Mahsyar.

Sisakan kesenangan anda di dunia ini untuk bekal anda di akherat.

Dalam tujuh hari seminggu, mengapa tak anda tahan segala nafsu, rasa lapar dan rasa haus paling tidak dua hari dalam seminggu. Lakukan ibadah puasa senin-kamis. Dalam dua puluh empat jam sehari, mengapa tak anda sisakan waktu barang satu-dua jam untuk sholat dan membaca al-Qur'an. 8 jam waktu tidur .. mengapa tdk kita curi 15 menit saja untuk sholat tahajud.

"Celupkan tanganmu ke dalam lautan," saran Nabi ketika ada sahabat yang bertanya tentang perbedaan dunia dan akherat, "air yang ada di jarimu itulah dunia, sedangkan sisanya adalah akherat" .

... Bersiaplah, untuk menyelam di "lautan akherat". Siapa tahu Allah sebentar lagi akan memanggil kita, Bila saat panggilan itu tiba, jangankan untuk beribadah, menangis pun kita tak akan punya waktu lagi ...

Subhanallah .. !
0 komentar

TAWASSUL


Nah ini dia lirik shalawat Tawassul-Majlis Nurul Musthofa (Nurmus) yang dari kemaren-kemaren ane demen banget sampe makan juga ane nyanyiin. Kayanya tu adem banget klo dengerin shalawat ini, berasa entah dimana dan secara refleks badan ikut bergerak layaknya orang tahlilan klo lagi dengerin. Udah ah curhatnya langsung jah ni dia lirik Tawassul dan yang lebih enak lagi di bawain sama Majlis Nurus Musthofa.


♥ Syairillah, Syairillah , Syairillaahh .. Habibana Alwy ♥

♥ Munthahal matholib sayyiduna gaustul muhub ♥

♥ Sayidilal faqihil Muqoddam , Alwaliyil a'dzom fa agistna ♥

♥ Saggafuna qutbul gaus sulthonul wali ♥

♥ Habibana umar almuhdor lissyadaid ♥

♥ Hazabrol usudul muhdor lissyadaid lissyadaid ♥

♥ Al'idrusul akbar qutbul malaa al'idrus ♥

♥ Al'idrusul akbar muhyinnufus syamsi syumus ♥

♥ Assyaikh ali sakron alwali ibnil Wali ♥

♥ Wabil aulia fil jawa irfa'kullal balaa ♥

♥ Minhum Ba'alawy wa'abdul malik fandzurna ♥

♥ Wa husainuna bil 'idrusina bil jakarta waliyuna ♥

♥ Wa qutbul makin bin muhsin fil bogor thobibuna ♥

♥ Wabil auladi muhsin wa husain wa zain undzur ilaina ♥

♥ Wa abubakar wa nur ashlih sudurona ♥

♥ Wa bi tegal bil haddad muhammad habibana ♥

♥ Wa fil pekalongan bil 'athos ahmad habibana ♥

♥ Wa bigersik seggafuna abubakar qudwatuna ♥

♥ Wa Fil malang syuyukhona wa qutbuna wa imamuna ♥

♥ sulthonunal abdulqodir wa abdulloh habibana ♥

♥ Wa Jami' ba'alawy agistna agistna ,, min kulli baliyyah ♥
♥ Unsurna yaa Robbana


*.* Syekhuna Seggaff *.*


Sabtu, 24 November 2012 0 komentar

Seikat Renungan


Bila Allah tak memberi kita seseorang yang kita impikan, Insyaa Allah Dia akan menghadirkan seseorang yang memimpikan kita. . .
Bila Allah tak memberi kita seseorang yang kita rindukan, Insyaa Allah Dia akan menghadirkan seseorang yang merindukan kita. . .
Bila Allah tak memberi kita seseorang yang kita dambakan, Insyaa Allah Dia akan memberi kita seseorang yang mendambakan kita. . .
Bila Alloh tak menyatukan kita dengan seseorang yang kita cintai,insyaa Allah Dia akan menghadirkan seseorang yang mencintai kita. . .

Yang bukan HANYA karena apa yang ada pada kita!
tapi apa adanya diri kita!

Sujudkan hati & jiwa kita, Insyaa Allah, Allah akan memberi kita yang TERBAIK Dengan segala Keindahan hati & ketaqwaannya. . .
Karana jodoh kita takan jauh sifat, pribadi dan akhlaqnya SEPERTI KITA
Selasa, 20 November 2012 0 komentar

10 Kelakuan Cowok Saat Menyukai Cewek

Dia sepertinya menyukai Anda. Berkali-kali Anda memergoki dia sedang menatap Anda, bahkan ia juga sempat membelikan Anda syal saat musim hujan lalu. Namun, hingga kini ia masih belum menunjukkan tanda-tanda hendak 'menembak'. Jika Anda bertanya-tanya apakah seorang pria jatuh cinta, bahkan tergila-gila dengan Anda, maka ujilah ia lewat beberapa tanda berikut ini.

1. Dia ada di mana-mana 
Entah saat Anda di kantin kantor, ujung lorong bersama teman-teman, dalam perpustakaan, bahkan di tempat ibadah, dia selalu ada di sana. Jika ia tampak ada di mana-mana, maka bisa jadi ia ingin agar Anda memperhatikan keberadaannya juga. Lemparkan sedikit senyuman, maka itu akan membuat dia makin tergila-gila.

2. Dia ingat semuanya 
Hal sekecil apapun yang terjadi atau yang pernah Anda sebutkan, ia ingat semua itu. Bahkan hal yang Anda lupa pernah mengatakannya pun, seolah terekam jelas dalam ingatannya. Ini tanda kuat bahwa Anda penting baginya.

3. Dia terus menatap Anda 
Entah saat ia sedang berbicara, atau saat mendengarkan Anda bicara, bahkan saat sedang sibuk sekalipun, matanya seolah selalu awas menatap dan tak pernah lepas dari Anda. Hanya Anda yang ada di mata dan hatinya. Jika lain kali

Anda menangkap basah tatapan matanya, lemparkan senyum. Bisa jadi hal itu akan membuatnya tersenyum balik, atau membuat ia membuang muka karena malu akibat ketahuan. 

4. Dia sering memuji Anda 
Belum mandi saja sudah dibilang cantik dan wangi. Meski mungkin tersimpan aneka kata-kata gombal dalam pujiannya, namun jika ia sering membanjiri Anda dengan pujian, maka bisa dipastikan hatinya pun sedang kebanjiran cinta untuk Anda.

5. Teman-temannya tahu nama Anda 
Jika teman-temannya (yang bukan teman Anda) tahu nama Anda, maka hal ini berarti ia sering membicarakan Anda dengan mereka. Jika ia sering membicarakan Anda, maka dapat dipastikan ia sering memikirkan Anda pula.

6. Dia banyak bertanya 
Dia ingin tahu pendapat Anda tentang kaos barunya, atau apakah Anda suka potongan rambutnya yang sekarang. Dia bahkan meminta nasehat Anda tentang tawaran pekerjaan terbaru. Jika ia membanjiri Anda dengan banyak pertanyaan, dan bukannya cenderung berbicara tentang diri sendiri, maka itu berarti sinyal hijau bahwa ia benar-benar suka pada Anda.

7. Dia memberi banyak komentar dalam situs jaringan sosial Anda 
Facebook atau Twitter Anda penuh dengan komentar darinya. Ia bahkan tak takut orang lain mengetahui bahwa ia menyukai Anda.

8. Dia mengundang Anda dalam pertandingan/acara yang ia ikuti 
Jika seorang pria menyukai Anda, maka ia cenderung ingin pamer kebolehan pada Anda. Jika dia seorang pemain basket, maka ia ingin Anda melihatnya saat beraksi. Jika dia anak band, maka ia akan memberikan tiket khusus agar Anda bisa menyaksikannya manggung. Berikan teriakan penyemangat dan ia pun siap jadi milik Anda.

9. Dia mendekati teman Anda 
Bukan untuk menggoda mereka, melainkan untuk mencari tahu tentang Anda dari mereka.

10. Dia mengajak Anda kencan 
Akhirnya setelah semua sinyal di atas, ia pun mulai berani mengajak Anda kencan. Mungkin ini hanya sekedar jalan berdua di mall dengan alasan mencari kado, atau minta ditemani ke tempat kerabat di luar kota, hingga mengajak Anda
menemaninya nonton konser. Apapun itu, ini adalah tanda paling kuat bahwa hatinya telah memilih Anda. Jika dia termasuk pemalu, maka tak ada salahnya Anda yang membuka jalan lebih dulu dengan mengajaknya keluar. Jadi, jelas bukan apa yang menjadi tanda bahwa seorang pria benar-benar menginginkan Anda. Tak usah menebak-nebak, karena pria sangat mudah dibaca.
0 komentar

Sendal Jepit Istriku

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Selera makanku mendadak punah. Hanya ada rasa kesal dan jengkel yang memenuhi kepala ini. Duh… betapa tidak gemas, dalam keadaan lapar memuncak seperti ini makanan yang tersedia tak ada yang memuaskan lidah. Sayur sop ini rasanya manis bak kolak pisang, sedang perkedelnya asin nggak ketulungan. “Ummi… Ummi, kapan kau dapat memasak dengan
 benar…? Selalu saja, kalau tak keasinan…kemanisan, kalau tak keaseman… ya kepedesan!” Ya, aku tak bisa menahan emosi untuk tak menggerutu.”Sabar bi…, Rasulullah juga sabar terhadap masakan Aisyah dan Khodijah. Katanya mau kayak Rasul…? ” ucap isteriku kalem. “Iya… tapi abi kan manusia biasa. Abi belum bisa sabar seperti Rasul. Abi tak tahan kalau makan terus menerus seperti ini…!” Jawabku dengan nada tinggi. Mendengar ucapanku yang bernada emosi, kulihat isteriku menundukkan kepala dalam-dalam. Kalau sudah begitu, aku yakin pasti air matanya sudah merebak.

***

Sepekan sudah aku ke luar kota. Dan tentu, ketika pulang benak ini penuh dengan jumput-jumput harapan untuk menemukan ‘baiti jannati’ di rumahku. Namun apa yang terjadi…? Ternyata kenyataan tak sesuai dengan apa yang kuimpikan. Sesampainya di rumah, kepalaku malah mumet tujuh keliling. Bayangkan saja, rumah kontrakanku tak ubahnya laksana kapal burak (pecah). Pakaian bersih yang belum disetrika menggunung di sana sini. Piring-piring kotor berpesta pora di dapur, dan cucian… ouw… berember-ember. Ditambah lagi aroma bau busuknya yang menyengat, karena berhari-hari direndam dengan detergen tapi tak juga dicuci.

Melihat keadaan seperti ini aku cuma bisa beristigfar sambil mengurut dada. “Ummi…ummi, bagaimana abi tak selalu kesal kalau keadaan terus menerus begini…?” ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala. “Ummi… isteri sholihat itu tak hanya pandai ngisi pengajian, tapi dia juga harus pandai dalam mengatur tetek bengek urusan rumah tangga. Harus bisa masak, nyetrika, nyuci, jahit baju, beresin rumah…?” Belum sempat kata-kataku habis sudah terdengar ledakan tangis isteriku yang kelihatan begitu pilu. “Ah…wanita gampang sekali untuk menangis…,” batinku berkata dalam hati. “Sudah diam Mi, tak boleh cengeng. Katanya mau jadi isteri shalihat…? Isteri shalihat itu tidak cengeng,” bujukku hati-hati setelah melihat air matanya menganak sungai dipipinya. “Gimana nggak nangis! Baru juga pulang sudah ngomel-ngomel terus. Rumah ini berantakan karena memang ummi tak bisa mengerjakan apa-apa. Jangankan untuk kerja untuk jalan saja susah. Ummi kan muntah-muntah terus, ini badan rasanya tak bertenaga sama sekali,” ucap isteriku diselingi isak tangis. “Abi nggak ngerasain sih bagaimana maboknya orang yang hamil muda…” Ucap isteriku lagi, sementara air matanya kulihat tetap merebak.

***

Bi…, siang nanti antar Ummi ngaji ya…?” pinta isteriku. “Aduh, Mi… abi kan sibuk sekali hari ini. Berangkat sendiri saja ya?” ucapku. “Ya sudah, kalau abi sibuk, Ummi naik bis umum saja, mudah-mudahan nggak pingsan di jalan,” jawab isteriku. “Lho, kok bilang gitu…?” selaku. “Iya, dalam kondisi muntah-muntah seperti ini kepala Ummi gampang pusing kalau mencium bau bensin. Apalagi ditambah berdesak-desakan dalam bus dengan suasana panas menyengat. Tapi mudah-mudahan sih nggak kenapa-kenapa,” ucap isteriku lagi. “Ya sudah, kalau begitu naik bajaj saja,” jawabku ringan. Pertemuan hari ini ternyata diundur pekan depan. Kesempatan waktu luang ini kugunakan untuk menjemput isteriku. Entah kenapa hati ini tiba-tiba saja menjadi rindu padanya. Motorku sudah sampai di tempat isteriku mengaji. Di depan pintu kulihat masih banyak sepatu berjajar, ini pertanda acara belum selesai.

Kuperhatikan sepatu yang berjumlah delapan pasang itu satu persatu. Ah, semuanya indah-indah dan kelihatan harganya begitu mahal. “Wanita, memang suka yang indah-indah, sampai bentuk sepatu pun lucu-lucu,” aku membathin sendiri. Mataku tiba-tiba terantuk pandang pada sebuah sendal jepit yang diapit sepasang sepatu indah. Dug! Hati ini menjadi luruh. “Oh….bukankah ini sandal jepit isteriku?” tanya hatiku. Lalu segera kuambil sandal jepit kumal yang tertindih sepatu indah itu. Tes! Air mataku jatuh tanpa terasa. Perih nian rasanya hati ini, kenapa baru sekarang sadar bahwa aku tak pernah memperhatikan isteriku. Sampai-sampai kemana ia pergi harus bersandal jepit kumal. Sementara teman-temannnya bersepatu bagus. “Maafkan aku Maryam,” pinta hatiku. “Krek…,” suara pintu terdengar dibuka. Aku terlonjak, lantas menyelinap ke tembok samping. Kulihat dua ukhti berjalan melintas sambil menggendong bocah mungil yang berjilbab indah dan cerah, secerah warna baju dan jilbab umminya. Beberapa menit setelah kepergian dua ukhti itu, kembali melintas ukhti-ukhti yang lain. Namun, belum juga kutemukan Maryamku. Aku menghitung sudah delapan orang keluar dari rumah itu, tapi isteriku belum juga keluar.

Penantianku berakhir ketika sesosok tubuh berbaya gelap dan berjilbab hitam melintas. “Ini dia mujahidahku!” pekik hatiku. Ia beda dengan yang lain, ia begitu bersahaja. Kalau yang lain memakai baju berbunga cerah indah, ia hanya memakai baju warna gelap yang sudah lusuh pula warnanya. Diam-diam hatiku kembali dirayapi perasaan berdosa karena selama ini kurang memperhatikan isteri. Ya, aku baru sadar, bahwa semenjak menikah belum pernah membelikan sepotong baju pun untuknya. Aku terlalu sibuk memperhatikan kekurangan-kekurangan isteriku, padahal di balik semua itu begitu banyak kelebihanmu, wahai Maryamku.

Aku benar-benar menjadi malu pada Allah dan Rasul-Nya. Selama ini aku terlalu sibuk mengurus orang lain, sedang isteriku tak pernah kuurusi. Padahal Rasul telah berkata: “Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.” Sedang aku..? Ah, kenapa pula aku lupa bahwa Allah menyuruh para suami agar menggauli isterinya dengan baik. Sedang aku…? terlalu sering ngomel dan menuntut isteri dengan sesuatu yang ia tak dapat melakukannya. Aku benar-benar merasa menjadi suami terdzalim!!! “Maryam…!” panggilku, ketika tubuh berbaya gelap itu melintas. Tubuh itu lantas berbalik ke arahku, pandangan matanya menunjukkan ketidakpercayaan atas kehadiranku di tempat ini. Namun, kemudian terlihat perlahan bibirnya mengembangkan senyum. Senyum bahagia. “Abi…!” bisiknya pelan dan girang. Sungguh, aku baru melihat isteriku segirang ini. “Ah, kenapa tidak dari dulu kulakukan menjemput isteri?” sesal hatiku.

***

Esoknya aku membeli sepasang sepatu untuk isteriku. Ketika tahu hal itu, senyum bahagia kembali mengembang dari bibirnya. “Alhamdulillah, jazakallahu…,”ucapnya dengan suara tulus. Ah, Maryam, lagi-lagi hatiku terenyuh melihat polahmu. Lagi-lagi sesal menyerbu hatiku. Kenapa baru sekarang aku bisa bersyukur memperoleh isteri zuhud dan ‘iffah sepertimu? Kenapa baru sekarang pula kutahu betapa nikmatnya menyaksikan matamu yang berbinar-binar karena perhatianku…?
Jumat, 16 November 2012 0 komentar

Pacaran?


Hmm..kalau ngomongin soal "Pacaran" (sebelum nikah lho ya..?), ada aja yang protes :
"Gak semua pacaran itu jelek.."???
"Pacaran yang 'sehat' gak gitu-gitu amat.."???
"Pacaran itu ada positifnya juga.."???

Parahnya lagi ada yang bilang,
"Kita pacaran secara Islami kok. Kita ikhlas ngejalaninnya karena Allah.."
Beuh..maksiat pake ikhlash??? :p
Terus kita mesti ganti Jokowi jadi JokoWow gituh..@#?!

Tapi setelah ditelaah jauh lebih dalam, jauh lebih dalam, jauh lebih dalam, dan tidur..@#?! Nah lho..kok kayak Master Romy Rafael???
Maksudnya, setelah diteliti, ternyata memang bener kalo "pacaran" punya potensi positifnya. Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya.

1. Positif Zina
Intensnya komunikasi maupun pertemuan di antara mereka, sangat berpotensi positif menjerumuskan pelakunya ke dalam zina. Mulai dari zina hati, fikiran, pandangan, hingga berbagai zina lainnya.
Padahal larangan ALLAH sudah jelas dan tegas, "..dan janganlah kalian mendekati zina.." (QS Al Israa, 17 : 32)

2. Positif Dosa
Ketika pelakunya menyadari bahwa mereka terperosok dalam zina, ada di antara mereka yang kemudian memilih untuk putus karena Allah. Maksudnya mereka rela meninggalkan semua itu demi keta'atannya kepada Allah. Namun tak sedikit yang memilih untuk tetap tenggelam dalam kubang dosa tersebut.
Dalam surat Al Israa ayat 32 tadi Allah jelas-jelas melarang mendekati zina, Mendekatinya saja sudah jadi dosa, apalagi melakukannya, biangnya dosa kali ya..?!.

3. Positif Hamil Duluan
Ketika zina sudah merajai diri, larangan Allah tak dihiraukan lagi, maka Allah akan menurunkan berbagai malapetaka ke muka bumi.
Di antaranya, banyak syetan berwujud wanita yang hamil sama syetan berwujud laki-laki. Ups..syetan kok makan syetan..@#?! Kalau sudah begitu, siapa yang dirugikan?
Na'uudubillaah tsumma na'uudubillaahi min dzaalik..

Maka sebaik-baik pacaran yang sehat, yang benar-benar positif, indah dan barokah, bahkan menjadi pahala dan mendapat ridha dari Allah hanyalah "Pacaran Karena Allah". Cara jadiannya gampang kok,
"Saya terima nikahnya .... binti ...., dengan mahar ...., dibayar tunai."

Baarakallaahu fiikum...

Senin, 12 November 2012 0 komentar

[Renungan] Karena Kamu adalah Tulang Rusuk-ku


Dada ini longar bila tanpa penyangga, dada ini akan terasa terhimpit bila tulang yang ada tak mampu mempu menopang desah nafas. Itulah tulang rusuk, tulang rusuk suami ada pada istri dan istri sebagai penopang kehidupan suami. Tak lantas beramarah bila rusuk itu kemudian susah untuk diluruskan, dan tak harus jenggah bila suami tak jua segera meluruskan. Yang dibutuhkan adalah pengertian, kesabaran dan saling memberi waktu untuk mengerti. Itulah hakikat cinta sejati pasangan suami-istri.

Karena Kamu Tulang Rusukku
Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. ya, tentang cinta.
Dara : Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?
Raka : Kamu dong?
Dara : Menurut kamu, aku ini siapa?
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati.”

Setelah menikah, Dara dan Raka mengalami masa yang indah dan manis untuk sesaat. Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kepenatan hidup yang kain mendera. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas. Pada suatu hari, pada akhir sebuah pertengkaran, Dara lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak,

“Kamu nggak cinta lagi sama aku!” Raka sangat membenci ketidakdewasaan Dara dan secara spontan balik berteriak,

“Aku menyesal kita menikah! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!” Tiba-tiba Dara menjadi terdiam ,

Berdiri terpaku untuk beberapa saat. Matanya basah. Ia menatap Raka, seakan tak percaya pada apa yang telah dia dengar. Raka menyesal akan apa yang sudah dia ucapkan. Tetapi seperti air yang telah tertumpah, ucapan itu tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, Dara kembali ke rumah dan mengambil barang-barangnya, bertekad untuk berpisah. “Kalau aku bukan tulang rusukmu, biarkan aku pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing.”

Lima tahun berlalu. Raka tidak menikah lagi, tetapi berusaha mencari tahu akan kehidupan Dara. Dara pernah ke luar negeri, menikah dengan orang asing, bercerai, dan kini kembali ke kota semula. Dan Raka yang tahu semua informasi tentang Dara, merasa kecewa, karena dia tak pernah diberi kesempatan untuk kembali, Dara tak menunggunya. Dan di tengah malam yang sunyi, saat Raka meminum kopinya, ia merasakan ada yang sakit di dadanya. Tapi dia tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan Dara. Suatu hari, mereka akhirnya kembali bertemu. Di airport, di tempat ketika banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas, mata mereka tak saling mau lepas.

Raka : Apa kabar?
Dara : Baik… ngg.., apakah kamu sudah menemukan rusukmu yang hilang?
Raka : Belum.
Dara : Aku terbang ke New York dengan penerbangan berikut.
Raka : Aku akan kembali 2 minggu lagi. Telpon aku kalau kamu sempat. Kamu tahu nomor telepon kita, belum ada yang berubah. Tidak akan ada yang berubah.
Dara tersenyum manis, lalu berlalu.
“Good bye….”

Seminggu kemudian, Raka mendengar bahwa Dara mengalami kecelakaan, mati. Malam itu, sekali lagi, Raka mereguk kopinya dan kembali merasakan sakit di dadanya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena Dara, tulang rusuknya sendiri, yang telah dengan bodohnya dia patahkan.

“Kita melampiaskan 99% kemarahan justru kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya seringkali adalah fatal”
Minggu, 11 November 2012 2 komentar

Keutamaan Hidup Jujur

Inilah Lima Keutamaan Hidup Jujur

Banyak orang mengajar kebahagiaan di balik kemegahan materi. Padahal, itu semua hanyalah kesemuan belaka. Kalau ingin bahagia jujurlah. Jujur kepada Allah sebagai hamba-Nya, jangan basa-basi dan jangan setengah-setengah. Jujur sebagai suami maka selalu menjauhi dosa dan memberikan nafkah secara halal dan maksimal. Jujur sebagai istri maka selalu menjaga kehormatan diri dan harta suami dan benar-benar menjadi tempat berteduh bagi suami. Jujur sebagai pemimpin maka selalu menjunjung tinggi asa musyawarah dan bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan memastikan kesejahtraan rakyatnya.

Bila kejujuran seperti tersebut di atas terwujud, banyak hikmah yang akan dipetik. Pertama, jujur akan mengantarkan ke surga. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebaikan dan kebaikan akan mengantarkan ke surga … dan sungguh kebohongan akan mengatarkan kepada dosa, dan dosa akan mengantarkan kepada neraka .…” (HR Bukhari-Muslim).

Berdasarkan ini, jelas bahwa tidak mungkin kebaikan akan datang jika manusia yang berkumpul di dalamnya adalah para pembohong dan pendusta. Bila di tengah mereka menyebar kebohongan maka otomatis dosa akan semakin merajalela. Bila dosa merajalela maka jamainanya adalah neraka.

Kedua, jujur akan melahirkan ketenangan. Rasulullah SAW bersabda, “… maka sesungguhnya kejujuran adalah ketenangan dan kebohongan adalah keraguan .…” (HR Turmidzi). Orang yang selalu jujur akan selalu tenang, sebab ia selalu membawa kebenaran. Sebaliknya, para pembohong selalu membawa kebusukan dan kebusukan itu membawa kegelisahan akibat kebusukannya. Ia akan selalu dihantui dengan kebohongannya dan takut hal itu akan terbongkar. Dan, bila seorang pembohong seperti ini menjadi pemimpin maka ia tidak akan sempat mengurus rakyatnya, karena ia sibuk menyembunyikan kebusukan dalam dirinya.

Ketiga, jujur disukai semua manusia. Abu Sofyan pernah ditanya oleh Heraklius mengenai dakwah Rasulullah SAW. Abu Sofyan menjelaskan bahwa di antara dakwahnya adalah mengajak berbuat jujur. (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah SAW terkenal sebagai manusia yang paling jujur. Bahkan, sebelum kedatangan Islam, beliau sudah masyhur sebagai orang yang jujur. Orang-orang kafir Makkah pun mengakui kejujuran Rasulullah SAW, sekalipun mereka tidak beriman. Bahkan, mereka memberi gelar al-Amin (orang yang tepercaya) kepada Rasulullah. Selain itu, mereka juga selalu menitipkan barang berharga kepada Rasul SAW.

Keempat, jujur akan mengantarkan pelakunya pada derajat tertinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang memohon dengan jujur untuk mati syahid, (maka ketika ia wafat) ia akan tergolong syuhada sekalipun mati di atas kasurnya.” (HR Muslim).

Dan kelima, jujur akan mengantarkan pada keberkahan. Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan bahwa seorang pembeli dan pedagang yang jujur dalam melakukan transaksi perdagangannya maka ia akan diberkahi oleh Allah. Sebaliknya, jika menipu maka Allah akan mencabut keberkahan dagangannya. (HR Bukhari Muslim). Wallahu a’lam.
Jumat, 09 November 2012 0 komentar

Ta'aruf

Hmm sebagian dari kamu mungkin sudah mengenal atau pernah mendengar kata Ta'aruf, di dalam Islam sendir ta'aruf diartikan sebagai mengenal, dalam artian kita disuruh untuk saling mengenal kepada orang lain, ga cuma di lingkungan sekitar jah tapi juga kepada semua terlebih lagi dengan saudara muslim. Dalam surat cinta-Nya, Allah menganjurkan kita untuk saling ta'aruf dan bagi kalian yang sudah menikah pasti sudah tau dengan ayat populer yang di tempatin di undangan walimah. Yupz bener banget, surat Al-Hujuraat ayat 13, kurang lebih begini arti ayatnya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal". Mungkin sedikit pengertian ta'aruf tadi membuka sedikit wawasan kalian dan untuk lebih jelas lagi disini ada beberapa pengertian yang lebih mendalam tentang definisi dari Ta'aruf itu sendiri, to the point jah langsung check it out ...

Ta'aruf adalah kegiatan silaturahmi, pada masa kini kita bilang berkenalan, bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya. Bisa juga dikatakan bahwa tujuan dari berkenalan tersebut adalah untuk mencari jodoh. Ta'aruf bisa juga di lakukan jika kedua belah pihak keluarga setuju dan tinggal menunggu keputusan anak untuk bersedia atau tidak untuk dilanjutkan ke jenjang khitbah-ta'aruf dengan mempertemukan yang hendak di jodohkan dengan maksud agar saling mengenal.

Sebagai sarana yang objektif dalam melakukan pengenalan dan pendekatan, ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran. Ta'aruf secara syar'i memang diperintahkan oleh Rasulullah SAW bagi pasangan yang ingin menikah. Perbedaan hakiki antara ta'aruf dengan pacaran adalah dari segi tujuan dan manfaat. Jika tujuan pacaran lebih kepada kenikmatan sesaat, zina, dan maksiat. Ta'aruf jelas sekali tujuannya adalah untuk mengetahui kriteria calon pasangan.

Proses Ta'aruf
Dalam upaya ta'aruf dengan calon pasangan, pihak pria dan wanita dipersilahkan menanyakan apa saja yang kira-kira terkait dengan kepentingan masing-masing nanti selama mengarungi kehidupan. Tapi tentu saja semua itu harus dilakukan dengan adab dan etikanya. Tidak boleh dilakukan oleh berdua saja, harus ada yang mendampingi dan yang paling utama adalah wali atau keluarganya. Jadi ta'aruf bukanlah bermesraan berdua tapi lebih kepada pembicaraan yang bersifat realistis untuk mempersiapkan sebuah perjalanan panjang berdua. Ta'aruf adalah  proses saling kenal mengenal pra nikah dengan dilandasi ketentuan syar'i.

Tujuan Ta'aruf
Ta'aruf adalah media syar`i yang dapat digunakan untuk melakukan pengenalan terhadap calon pasangan. Sisi yang dijadikan pengenalan tak hanya terkait dengan data global, melainkan juga termasuk hal-hal kecil yang menurut masing-masing pihak cukup penting, misalnya masalah kecantikan calon istri, dibolehkan untuk melihat langsung wajahnya dengan cara yang saksama, bukan cuma sekadar curi-curi pandang atau melihat fotonya. Islam telah memerintahkan seorang calon suami untuk mendatangi calon istrinya secara langsung, bukan melalui media foto, lukisan, atau video. Karena pada hakikatnya wajah seorang wanita itu bukan aurat.


Manfaat Ta'aruf

Selain urusan melihat fisik, taaruf juga harus menghasilkan data yang berkaitan dengan sikap, perilaku, pengalaman, cara kehidupan dan lain-lainnya. Hanya semua itu harus dilakukan dengan cara yang benar dan dalam koridor syariat Islam. Minimal harus ditemani orang lain baik dari keluarga calon istri atau dari calon suami. Sehingga tidak dibenarkan untuk pergi jalan-jalan berdua, nonton, boncengan, kencan, nge-date dan seterusnya dengan menggunakan alasan taaruf. Janganlah ta`aruf menjadi pacaran, sehingga tidak terjadi khalwat dan ikhtilath antara pasangan yang belum jadi suami-istri ini.

Nah itu beberapa dari pengertian tentang ta'aruf secara garis besarnya.

Siap Ta’aruf, Siap Nikah

Ga cuma nikah aja yg butuh persiapan, ternyata ta’ruf pun juga butuh. Beberapa hal yang perlu kamu persiapkan diantaranya :

Mental

Usia ga ngejamin kesiapan orang tuk menikah. Ketika kamu memutuskan ta’aruf dengan seseorang kamu harus siap dengan konsekuensi yaitu “Menikah”. Buang jauh-jauh perasaan belum bisa menjalani kehidupan pernikahan, coz semua itu hanya godaan syaitan. Mulailah dari sekarang mempersiapkan diri. Inga-Inga rasul pernah bersabda ”Bukan termasuk golonganku orang yang tidak mau menikah”. Sebagian temen yg saya tanya, blm mau menikah karena masih banyak cita-citanya yg belum kesampaian, mulai dari mau lanjutin kuliah, kejar karir, sampai nunggu kakaknya nikah duluan, wahh repot deh klo begini, padahalkan kuliah pun masih bisa di lanjutkan walaupun kamu telah menikah yang penting kamu bisa memanaje dan mengkomunikasikannya dengan pasangan kamu. Mungkin saja suami/istrimu malah bisa manjadi partner dalam meraih cita-cita.


Finansial
Wuuiih sabar, ga usah mengkerutkan dahi gtu donk. Mau ga mau kita memang harus mempersiapkan point ini sedini mungkin. Tips buat kamu-kamu yang susah banget nabung, coba ubah manajeman keuangan yang selama ini kamu jalankan, mulai saat ini sisihkan sebagian gaji kamu setelah menerimanya, ini penting banget tuk menghindari pola kamu-kamu yang konsumtif, klo perlu beli sebuah celengan and masukin dech segera ketika penghasilan kamu terima atau bisa juga pake cara saya, buka rekening di bank yang paling sedikit /susah dicari ATM nya, kemudian setorkan uangnya sesegera mungkin.

Ilmu
Ini yang ga kalah penting, mulai saat ini kamu musti bekalin diri dengan yang namanya ilmu rumah tangga? ehm..ehm…!! Memang apa sich…!! banyak banget tuch mulai dari kewajiban suami-istri, hukum pernikahan sampai gimana cara mendidik anak. banyakkan makanya hayuuh atuh mulai sekarang belajar and banyak baca buku ttg pernikahan, ingat bukan buku yang membahas indahnya pernikahan lhoo yaa..jangan salah…!! setalah kamu mengetahuinya jangan lupa tuk diamalkan, memang berat sich, tapi berusahalah! Chayo…!!

Keluarga Besar
Khusus buat akhwatnya, poin ini perlu di perhatikan. Karena masa ta’aruf yang singkat ada baiknya klo kmu mulai memperbincangkan hal ini dengan orang tua, coz banyak ditemui juga justru si akhwat baru memberitahukan ke orang tua rencana walimahnya di beberapa bulan kedepan. Nah lhoo shock ga tuch orang tua setelah tau, bisa juga malah justru orang tuamu akan menolak itu semua. Coba dech dikomunikasikan misalkan “Ma, karena ade (sebutan anak) ga pacaran, jadi nanti mama jangan kaget ya klo tiba-tiba ada yang datang melamar…” or “Ma, klo ade nikah, ade maunya konsep pernikahannya begini, begini and begini…” kurang lebih gtu dech.

Perantara Ta’aruf
Siapa aja sich yang bisa menjadi perantara kita dalam berta’aruf…? Pertama adalah ortu kemudian temen, Murrabi/ahnya.

Kriteria
klo yang ini sich bisa segambreng tuk dijabarin, tapi saya ga akan membahas panjang lebar mengenai ini. Intinya sich seleksi kembali kriteria tersebut apakah masih bisa dikompromikan, kayak musti putih, dari suku tertentu or chubby itu mah dikompromikan aja dehh. OK, tooh yang paling pentingkan pemahaman tentang agamanya. Untuk panduan buat kamu dalam menentukan kriteria tersebut, kamu bisa mulai mengumpulkan kriteria tersebut dari temen-temen terdekatmu, bisa itu sifatnya, kebiasaan maupun hobinya yang kamu anggap punya nilai lebih.

Pertanyaan yang sering ditanyakan ketika ta’aruf
1. Tujuan menikah, coba pikirkan kira-kira apa jawaban kamu atas pertanyaan tersebut.
2. Pemahaman tentang agama/Tsaqofah Islamiyah,
3. Pengenalan terhadap Allah, Rasulallah &Al Quran
4. Masa-masa sulit & cara menyikapinya
5. Bagaimana sikapnya jika tidak suka terhadap sesuatu
6. Tugas suami/istri
7. Jika istri bekerja mana yang lebih penting
8. Cara mengelola keuangan (pertanyaan buat akhwat)
9. Semangat meraih maisyah (pertanyaan buat ikhwan) 

Nah cuma segini yang bisa saya kasih pada kalian slebihnya bisa kalian cari-cari lagi atau tanya pada murrabi-murrabiahnya ^_^
Jumat, 02 November 2012 2 komentar

Sedekah


Pengertian Sedekah
Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para fuqaha (ahli fikih) disebuh sadaqah at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan sukarela).

Di dalam Alquran banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah SWT yang artinya:

''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan memberi kepadanya pahala yang besar.'' (QS An Nisaa [4]: 114).

Keutamaan Sedekah
Diceritakan, ketika Nabi Ayub AS sedang mandi tiba-tiba Allah SWT mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis lengan bajunya agar belalang jatuh. Lantas Allah SWT berfirman, ''Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?'' Nabi Ayub AS menjawab, ''Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu.'' 

Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah SWT. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan. Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan rezeki yang meskipun banyak akan terasakan sempit dan menyusahkan.

Agar rezeki yang Allah SWT berikan kepada kita menjadi berkah, Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk memperbanyak sedekah. Kata Rasulullah SAW, ''Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah.'' Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menjelaskan, ''Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru, 'Ya Tuhanku, karuniakanlah?ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerena Allah'. Yang satu lagi menyeru, 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya'.''
Sedekah memiliki beberapa keutamaan bagi orang yang mengamalkannya. Pertama, mengundang datangnya rezeki. Allah SWT berfirman dalam salah satu ayat Alquran bahwa Dia akan membalas setiap kebaikan hamba-hamba-Nya dengan 10 kebaikan. Bahkan, di ayat yang lain dinyatakan 700 kebaikan. Khalifah Ali bin Abi Thalib menyatakan, ''Pancinglah rezeki dengan sedekah.'' Kedua, sedekah dapat menolak bala. Rasulullah SAW bersabda, ''Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah bisa mendahului sedekah.'' 

Ketiga, sedekah dapat menyembuhkan penyakit. Rasulullah SAW menganjurkan, ''Obatilah penyakitmu dengan sedekah.'' Keempat, sedekah dapat menunda kematian dan memperpanjang umur. Kata Rasulullah SAW, ''Perbanyaklah sedekah. Sebab, sedekah bisa memanjangkan umur.'' 

Mengapa semua itu bisa terjadi? Sebab, Allah SWT mencintai orang-orang yang bersedekah. Kalau Allah SWT sudah mencintai seorang hambanya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan, tidak ada permintaan dan doa yang Allah tidak kabulkan, serta tidak ada dosa yang Allah tidak ampuni, dan hamba tersebut akan meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (baik).

Indahnya Sedekah

Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di Jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui
(QS Al-Baqarah [2]:261)

Saat ini negara Indonesia tercinta, sekali lagi, TERCINTA, memang belum bisa memberikan kemakmuran yang layak bagi rakyatnya. Meskipun kaya raya akan hasil alam, tetapi hampir semua hasil tersebut dinikmati oleh sekelompok orang tertentu, dan sebagian lagi dinikmati oleh orang asing. Bahkan di sebuah negara yang kaya raya akan minyak, tetapi rakyatnya tidak mampu membeli minyak. Ironis memang.

Islam sebenarnya sudah memberikan solusi yang tepat untuk menyelesaikan, atau paling tidak meringankan permasalahan orang yang kurang mampu. Solusi tersebut adalah melalui, yang tentunya sudah kita kenal dengan baik, yaitu zakat, infak dan sedekah. Allah swt menegaskan bahwa dalam harta orang-orang kaya terdapat hak orang miskin. Bila ada orang kaya yang tidak mengeluarkan zakatnya, maka sesungguhnya ia telah mencuri harga orang miskin. Kalau kita cermati, sebenarnya zakat itu tidak besar kok jumlahnya, hanya 2,5% yang relatif kecil jika dibandingkan dengan pajak PPN yang sebesar 10 persen, atau bahkan pajak undian yang sampai 20%.

Jika seorang kaya dengan segala ketulusan hati dapat memberikan bantuan secara maksimal untuk orang miskin, maka dapat dipastikan bahwa upaya mengentaskan kemiskinan akan berjalan baik dan jurang pemisah yang menganga lebar antara si kaya dan si miskin akan tereliminir. Dengan catatan, kalian yang miskin jangan jadi pemalas dan hanya mengharapkan sedekah saja. OK?? Fair kan? Sejarah telah menunjukkan bahwa para sahabat Nabi merupakan orang yang sangat antusias dalam derma.

Perlu juga dicermati, bahwa harta yang kita peroleh secara halal, dari gaji misalnya, harus disucikan dengan zakat 2,5%. Sebenarnya cara kita memperoleh harta tersebut memang tidak murni seratus persen. Kadang-kadang kita bertengkar dengan teman kantor karena urusan pekerjaan, atau kita mengeluh karena pusing oleh pekerjaan. Nah, untuk itulah maka ada nilai sebesar 2,5% yang harus kita ikhlaskan agar hal-hal buruk yang terjadi ketika kita mendapatkan harta menjadi hilang. Dengan demikian sisanya merupakan harta yang benar-benar barokah.

Hal ini tidak berlaku bagi harta yang memang sejak awal sudah tidak halal. Seorang koruptor yang melakukan korupsi sebesar 1 Milliar tidak dapat dengan serta merta memberikan zakat sebesar 25 juta sehingga harta korupsinya menjadi halal. Ini sangat tidak benar. Harta korupsi tetap tidak berkah dan tidak dapat disucikan dengan 2,5%. Koruptor tersebut harus mengembalikan seluruh harta korupsi, beserta kerugiannya dan harus menanggung risiko hukum dan sosial akibat perbuatannya. barulah impas. Jadi, kalau dipikir-pikir, kalau harta kita halal, maka kewajiban kita hanya 2,5%. Tapi kalau harta kita tidak halal, maka kewajiban kita lebih besar dari pada harta yang telah kita peroleh tadi. Nah… Anda milih yang mana.





Páginas

Diberdayakan oleh Blogger.
 
;